"Ironisnya, mereka sudah membayar biaya lebih mahal dibandingakan tarif yang ditetapkan pemerintah"
Berita Biro Haji : Jakarta-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta pemerintah segera menertibkan biro perjalanan haji nakal yang tidak menaati kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Demikian diungkapkan Slamet Efendi Yusuf, Ketua bidang kerukunan antar umat beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jakarta.
Slamet mengatakan Pemerintah harus berani mencabut ijin biro perjalanan haji yang menyengsarakan calon jamaah. Ironisnya, mereka sudah membayar biaya lebih mahal dibandingakan tarif yang ditetapkan pemerintah. Kendati demikian, Dirinya juga mengingatkan jamaah harus waspada terutama terhadap biro yang mengklaim bisa memberangkatkan para calon jemaah haji tersebut. Pihaknya juga meminta pemerintah Arab Saudi untuk tidak mengeluarkan visa bagi jamaah haji nonkuota.
Lantaran menurutnya, berdasarkan catatan Kementerian Agama hampir 1200 orang yang naik haji non kuota yang tiba di Jeddah terlantar dan tidak ada yang mengurus. Permintaan penertiban biro perjalanan haji nakal juga diungkapkan Ketua Bidang Ukhuwah Islamiyah MUI, KH Umar Syihab.
Kasus gagalnya pemberangkatan ratusan calon jamaah haji nonkuota kembali marak. Pihak travel haji gagal mendapatkan visa dari Kedutaan Arab Saudi, meski para jamaah rata-rata sudah membayar hingga Rp 80 juta (baca: Calon Haji Nonkuota Gagal Berangkat ke tanah suci . "Kita juga menyesalkan adanya yayasan-yayasan tertentu atau travel biro yang ingin memberangkatkan tetapi tidak melalui kuota. Sehingga banyak yang terlantar, sehingga kita juga mengharapkan tindakan tegas dari pemerintah kita sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan dan ketelantaran jemaah haji di jedah, mekkah, dan di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa, Ratusan calon haji nonkuota dari sejumlah daerah gagal diberangkatkan ke tanah suci karena pihak travel gagal mendapatkan visa dari Kedutaan Arab Saudi. Hal tersebut dialami para jamaah di Kompleks Trikora, Jakarta Selatan, Selasa (1/11). Pasalnya, hingga tenggat waktu yang ditentukan, pihak travel gagal mendapatkan visa. Padahal, masing-masing telah menyetorkan biaya tambahan mulai dari Rp 4 juta hingga Rp 6 juta.
Sejumlah jamaah mencoba untuk tetap bersabar, namun tidak sedikit yang kecewa. Terlebih sebagian dari mereka berasal dari sejumlah daerah seperti Jambi, Banjarmasin, Padang, Solo, dan Jakarta. Para jamaah minta uang setoran biaya haji yang mencapai Rp 80 juta rupiah tiap jamaah dikembalikan.(Liputan6.)
=====
Biro Haji , Biro Umrah , Travel Haji Reguler
Sungguh Ironis dan malang Jamaah yang sudah membayar lunas harus menerima kegagalan berangkat dikarenakan menggunakan Biro Haji Non Kuota,
BalasHapussehingga harus lebih selektif dalam memilih travel haji Plus,
dan Primasaidah sudah diakui kualitasnya dan kredibilitasnya dalam memberangkatkan ribuan jamaah Haji.
wassalam
karena uang yang dikeluarkan sedikit, harap calon jamaah bisa lebih hati2..
BalasHapus